Thursday 13 December 2012

Nenek tua itu Pemulung


Teman tentu kita pernah melihat seorang pemulung sampah?, terkadang sungguh ironis kehidupan di dunia ini, utamanya ketika di suatu tempat, orang bekerja di kursi empuk, ruangan ber AC, di dalam gedung eksklusif dengan gaji menggiurkan. Tapi di tempat lain, sekelompok orang harus berpeluh keringat di lokasi yang berbau busuk penuh lalat, di bawah terik matahari atau harus basah bercampur kotoran dan lumpur, mencari rizki untuk bertahan hidup dengan penghasilan tak seberapa, bahkan belum tentu cukup untuk kebutuhan hidup.

Inilah mungkin seutas kalimat untuk menggambarkan betapa keras, getir dan besarnya perjuangan seorang pemulung dalam mengais rezeki diantara tumpukan dan onggokan sampah. Saat orang lain membuang barang yang dianggap sudah tak berguna lagi. namun bagi mereka, buangan tersebut menjadi begitu bermanfaat dan berkah sebagai sumber rezki bagi mereka.

Inilah cerita singkatku, Tadi siang aku pergi ke suatu supermarket yang ada di gorontalo letaknya di kec. limboto (Agung Supermarket) untuk membeli keperluan setiap hari. balik dari supermarket singgah sebentar beli nasi bungkus yang ada di sekitaran menara keagungan limboto karena perutku terasa lapar. Dalam perjalan pulang aku bertemu nenek - nenek yang usianya mungkin 70-80 tahun, nenek tua itu sudah tak asing lagi bagiku. baik di kampus ataupun dimana aku pergi pasti ketemu nenek tua itu. setiap aku melihatnya aku ingiiiin sekali menangis, kasihan sudah tua masih mencari rezeki diantara tumpukan dan onggokan sampah, tanpa mengenal panas maupun hujan. Setiap bertemu nenek itu hatiku sedih melihatnya apa mungkin seorang nenek yang sudah sangat tua seperti ini mampu membawa plastik dan dus - dus yang dia dapatkan diberbagai tempat sampah dengan berjalan kaki. Semoga nenek itu mendapatkan rezeki yang banyak diberikan umur panjang. Amieeen ya Rabbal Alamiien.


##

0 komentar: