BAB I
PENDAHULUAN
Manajer
atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang lain. Orang
lain itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari
setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama
disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan
sifat-sifat pribadi, sedang daya dorong dipengaruhi oleh sesuautu yang ada
dalam diri seseorang dan hal-hal lain di luar dirinya. Daya dorong yang ada
dalam diri seseorang, sering disebut motivasi. Daya dorong di luar diri
seseorang, harus ditimbulkan pemimpin dan agar hal-hal di luar diri seseorang
itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat
yang sesuai dengan orang itu.
Sejak
adanya hubungan atasan-bawahan, manusia telah berusaha meneliti daya dorong
yang menyebabkan bawahan bertindak. Sejarah menunjukkan bahwa daya dorong itu
berbeda dari masa ke masa. Dengan kata lain teori motivasi yang berlaku umum tidak
akan pernah ada. Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun
1950-an. Mula-mula orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada
akhirnya ternyata bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan
cara kerja sebagai hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa
hal ini bukan sepenuhnya benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia
ternyata menjadi kunci ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Robbins dan
Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Siagian
(2002) mengemukaan definisi motivasi sebagai daya dorong bagi seseorang untuk
memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi
mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi
berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.
Selanjutnya,
Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau
mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau
melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan
sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk
memuaskan dan memperahankan kehidupan
Chung dan
Megginson mendefinisikan motivasi sebagai perilaku yang dirumuskan sebagai
perilaku yang ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha
yang dilakukan seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi juga berkaitan
dengan kepuasan pekerja dan performansi pekerjaan.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah
pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar
tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai
tercapai.
Secara garis
besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi
dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan
pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat
(reinforcement theory).
Menurut arti
katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang
menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS,
memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut:
“pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk
mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
ornag-orang atau karyawan agar mereka besemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini
tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah
penulis sebagai berikut:
ü George
R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
ü Dr.
Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan
proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka
mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis.
ü Wahjosumadjo
menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan
interaski antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri
seseorang
ü G.
Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya
seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin
melaksanakannya”.
ü M.
Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain,
dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan
ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat
dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
B.
Dasar-dasar
Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya
motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai
tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan., sumber motivasi ada tiga
faktor, yakni (1). Kemungkinana untuk berkembang, (2). Jenis pekerjaan ,dan
(3). Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat
mereka bekerja. Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh
terhadap motivasi kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan
gaji yang adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang menyengangkan, penghargaan
atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen. Dengan melibatkan
karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang,
kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar
keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan
perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya
proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan
ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi
dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan
harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu
di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah
ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil
kerja atau target kerja.
C.
Teori-teori Motivasi Kerja
1. Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal
adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow
bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi
diri. Seperti terlihat pada gambar berikut:
Aktualisasi diri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill,
potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan
penilaian dan kritik terhadap Sesutu
Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati
dan dihargai orang lain
Kepemilikan social Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
Rasa aman
Kepemilikan social Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan
perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan,
minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah.
Diagram di atas
menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti
alur yang dijelaskan oleh teori Maslow. Semakin ke atas kebutuhan seseorang
semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria
kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan
kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita/harapan individu untuk
mengembangkan bakat yang dimilikinya. Jika dilihat dari struktur dan keadaan
masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat
kebutuhan fisiologis.
2. Teori David Mc Uelland
David Mc Clelland
direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis
tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang
motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal,
yaitu:
-
Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement);
kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah
ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
-
Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas kerja (need for power),
kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan
bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
-
Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat
untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
3. Toeri Mc Gregor
Dogles Mc Gregor
mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia; negative dengan tanda x
dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan tentang perjanjian
seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku
manusia dalam organisasi sebagai berikut:
Teori X (negative) merumuskan asumsi seperti:
Teori X (negative) merumuskan asumsi seperti:
-
Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada
kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja.
-
Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus
dia tur dan di kontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika
tidak bekerja dengan sungguh-sungguh.
-
Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan
formal sebisa mungkin.
-
Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor
lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan
sedikit ambisi.
Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi
sebagai berikut:
-
manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang
wajar, lumrah dan alamiah
-
Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri
sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif.
-
Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif
adalah tersebar secara meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top
manajement/dewan direksi jadi teori MC. Gregor ini lebih memihak kepada
asumsi-asusmi Y dari perilaku sumber daya manusia di dalam organisasi. Boleh
jadi, ide-ide secara partisipasi manusia dalam kepuasan kerjanya.
4. Teori M. Scott Myers
M. Scott Myers dari
Texas menelaah 5 kelompok karyawan yaitu: ilmuwan, insinyur, penyelia
pembuatan, teknisis pria yang dibayar berdasarkan jam, dan perakitan wanitan.
Myers menerangkan 2 tipe karyawan: pencari motivas adalah karyawan yang
dimotivasi oleh keberhasilan pelaksanaan, tanggung jawab, pertumbuhan,
pengembangan, pekerjaan itu sendiri dan pengakuan, sedangkan pengelak motivasi
biasanya terlalu memikirkan/merasa tidak puas dengan faktor-faktor seperti upah
dan tunjangannya. Karena itu manajer yang ingin memotivasi karyawan harus
menentukan orientasi kelompok dan sesudah itu menerapkan langkah-langkah
perbaikan yang layak.
5. Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori
Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai, yakni
yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
-
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil. Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
-
Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
-
Memberi surat penghargaan
-
Memberi hadiah berupa uang tunai
-
Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
-
Memberi kenaikan gaji dan promosi
-
The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat
usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan pentingnya
pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam
pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam
pekerjaannya.
-
Responsibilities (tanggung jawab)
Agar
responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus
menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri
sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi
-
Advancement (pengembangan)
Agar
faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat
memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung
jawab. Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk
mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti pendidikan
atau latihan lanjutan.
v Motivasi Bersifat Positif
Setiap pemimpin harus
mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi yang tepat
dan cocok.
-
Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan
manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya
dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup. Terutama apabila pekerjaan baik
dihargai tanpa, komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran.
Bagaimana penghargaan terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan
menyenangkan hati itu.
-
Komunikasi dan informasi
Pemberian
informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip,
desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan komunikasi kepada karyawan
dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah diberikan penjelasan atau
informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi dalam bekerja.
-
Persaingan, partisipasi dan kebanggaan
Pada
umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur. Sikap dasar ini
bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan
yang sehat dalam menjalankan tugasnya. Pemberian hadiah untuk yang menang
merupakan bentuk motivasi postif. Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di
peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak
sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang
diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Kebanggan disini sebagai alat
motivasi dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
v Berbagai Pandangan Motivasi Kerja Dalam
Organisasi
- Model tradisional
- Model tradisional
Model
motivas tradisional dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor untuk memberikan
dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para
manajer menggunakan sistem upah. Semakin banyak mereka menghasilkan/mencapai
hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
- Model hubungan manusiawi
- Model hubungan manusiawi
Elton
Maya dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak
sosial yang dialami mereka, dan kebosanan serta rutinitas pekerjaan merupakan
hal-hal yang mengurangi motivasi dalam bekerja. Sehingga mereka menganjurkan
para manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial dan
membuat mereka merasa penting dan berguna. Perusahaan mencoba untuk mengakui
kebutuhan sosial karyawan dan mencoba memotivasi mereka dengan meningkatkan
kepuasan kerja. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk
mengambil keputusan dalam pekerjaannya. Dalam model atasan mereka memperlakukan
dengan baik dan tenggang rasa juga penuh perhatian atas kebutuhan mereka.
- Model sumber daya manusia
- Model sumber daya manusia
Tugas
manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang
saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai
tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai
dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.
v Insentif Bagi Para Manajer dan
Eksekutif
1. Insentif jangka pendek bonus tahunan
1. Insentif jangka pendek bonus tahunan
Hal
ini bertujuan untuk motivasi kinerja jangka pendek dari para manajer dan
dikaitkan dengan keuntungan perusahahaan. Bonus ini dapat menghasilkan
penyesuaian kurang lebih 25% lebih dari total pembayaran. Tiga hal yang harus
dipertimbangkan dalam hal ini adalah:
• Memenuhi syarat
• Memenuhi syarat
Berdasarkan satu survei, sekitar 25%
perusahaan memutuskan dapat memenuhi syarat berdasarkan pada sebuah kombinasi
beberapa faktor, termasuk level/jabatan pekerjaan, level gaji pokok, dan
pertimbangan kebebasan memilih,
Seorang eksekutif yang mendapatkan gaji dan $ 150.000 bisa mendapatkan bonus lagi 80%. Sedangkan seorang manajer yang mendapatkan $ 80.000 hanya bisa mendapatkan lagi 15% dari gaji bonus. Sebuah perusahaan biasa dapat membuat sebuah rencana dimana eksekutif bisa mendapatkan 45% dari gaji pokok, manajer 25% dan personalia penyeliaan 12%.
Seorang eksekutif yang mendapatkan gaji dan $ 150.000 bisa mendapatkan bonus lagi 80%. Sedangkan seorang manajer yang mendapatkan $ 80.000 hanya bisa mendapatkan lagi 15% dari gaji bonus. Sebuah perusahaan biasa dapat membuat sebuah rencana dimana eksekutif bisa mendapatkan 45% dari gaji pokok, manajer 25% dan personalia penyeliaan 12%.
• Ukuran dana
Perusahaan juga harus memutuskan total
jumlah bonus yang tersedia ukuran dana. Dalam hal ini perusahaan memiliki rumus
masing-masing satu alternative adalah menyimpan sebuah jumlah minimal
keuntungan.
• Penghargaan perorangan
Biasanya sebuah bonus target (dan juga
jumlah maksimum, barangkali dua kali lipat bonus target) ditetapkan bagi setiap
posisi yang memenuhi syarat, dan penghargaan aktual mencerminkan kinerja
seseorang. Perusahaan menghitung peringkat kinerja bagi setiap manajer,
menghitung perkiraan bonus total awal, dan membandingkan total jumlah uang yang
dibutuhkan dengan dana bonus yang tersedia. Jika diperlukan, mereka kemudian
menyesuaikan perkiraan bonus perorangan.
Perusahaan harus memiliki peraturan
yang tepat, antara lain: jangan membayar pembuat kinerja yang luar biasa dengan
jumlah yang kurang daripada target penghargaan mereka, bagaimanapun kinerja
organisatoris dana berikan mereka penghargan yang lebih besar daripada yang
anda berikan bagi manajer lainnya.
2. Insentif jangka panjang
2. Insentif jangka panjang
Pengusaha menggunakannya untuk
memasukkan perspektif kedalam keputusan para eksekutif mereka, dengan
memberikan mereka mengakumulasikan modal (biasanya opsi untuk membeli saham
perusahaan) yang hanya dapat dibuangkan setelah sejumlah tahun tertentu,
insentif itu antara lain:
• Opsi saham
Opsi saham adalah hak untuk membeli
sejumlah tertentu bagian dari saham perusahaan dengan melaksanakan opsi mereka
untuk membeli bagian tersebut dimasa mendatang, tetapi pada harga saat ini
asumsinya adalah bahwa harga saham itu akan naik. Sebagai contoh, diperkirakan
bahwa ospi saham telah bertanggung jawab untuk hampir 63% dari kompensasi yang
dibayarkan oleh perusahaan puncak Amerika tahun 2000 bagi para CEO mereka: hal
itu dari 26% tahun 1994, dan 2% pada awal 1980-an. Pada tahun lalu, perusahaan
seperti Apple Computer, Pacivic Care healt System, dan Lehman Brothers semuanya
memberikan bagian dan opsi saham kepada para karyawan mereka yang sama dengan
sekitar 15% dari total saham mereka yang beredar, opsi saham yang tidak
memenuhi persyaratan adalah yang paling popular. Ospi mereka dalah untuk
membeli saham pada harga awal, biasanya nilai pasar wajar pada waktu
pemberiannya. Untuk itu, para CEO diberikan penghargaan pemberian mega opsi
yaitu pemberian besar dimuka dalam bentuk pemberian tahunan.
• Rencana opsi saham berbeda
• Rencana opsi saham berbeda
Karyawan berbeda cenderung untuk
memiliki rencana opsi saham berbeda, rineka bagi karyawan penting (seperti
eksekutif puncak) biasanya memberikan nilai tinggi yang sangat berarti dari
saham yang dapat diterima karyawan.
Program karyawan penting mungkin hanya sampai pada segelintir eksekutif puncak dan memberikan insentif ekonomis yang berarti untuk memotivasi orang-orang ini dan mempertahankan mereka dalam dewan. Terlalu banyak opsi saham dapat menjadi terlalu berlebihan. Untuk itu, diperlukan pasar saham tergantung.
• Rencana lain
Program karyawan penting mungkin hanya sampai pada segelintir eksekutif puncak dan memberikan insentif ekonomis yang berarti untuk memotivasi orang-orang ini dan mempertahankan mereka dalam dewan. Terlalu banyak opsi saham dapat menjadi terlalu berlebihan. Untuk itu, diperlukan pasar saham tergantung.
• Rencana lain
Rencana lain ini seperti hak apresiasi
saham, rencana pencapaian kinerja, rencana saham terbatas dan rencana saham
bayangan.
• Rencana kinerja
Rencana kinerja adalah rencana yang
pembayaran nilainya tergantung atas kinerja keuangan yang diukur terhadap
tujuan yang ditetapkan pada awal periode beberapa tahun atau disebut dengan bonus.
• Tunai versus opsi saham
Hal ini tetap berlaku walaupun
perusahaan yang membayarkan bonus tunai telah menghabiskan lebih banyak dan
untuk membayar rencana insentif mereka. Masalah yang paling serius adalah
dengan mengenali ukuran kinerja yang tepat. Untuk itu hanya bisa menggunakan
ukuran kinerja saham yang berhubungan dengan penciptaan kemakmuran pemegang
saham. Seperti pengembalian hasil ekuiti.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
- Motivasi artinya dorongan, bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
- Sumber motivasi ada 3 yakni kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah merka dapat merasa bangga menjadi bagian dari peusahaan tempat mereka bekerja.
- Teori-teori motivasi kerja ini dikemukakan oleh beberapa orang seperti A.H. Maslow, David Mc Clelland, Mc Gregor, M. Scott Myers, Frederick Herzberg
- Setiap pemimpin itu harus mempelajari setiap prilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok-seperti penghargaan terhadap pekerjaan, komunikasi dan informasi, pesaingan peristiwa dan kebanggaan.
- Pandangan motivasi kerja dalam organisasi ada 2: model tradisional dan model hubungan manusiawi.
- Insentif bagi para manajer dan eksekutif terbagi 2: jangka pendek dan jangka panjang.
- Motivasi artinya dorongan, bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
- Sumber motivasi ada 3 yakni kemungkinan untuk berkembang, jenis pekerjaan dan apakah merka dapat merasa bangga menjadi bagian dari peusahaan tempat mereka bekerja.
- Teori-teori motivasi kerja ini dikemukakan oleh beberapa orang seperti A.H. Maslow, David Mc Clelland, Mc Gregor, M. Scott Myers, Frederick Herzberg
- Setiap pemimpin itu harus mempelajari setiap prilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok-seperti penghargaan terhadap pekerjaan, komunikasi dan informasi, pesaingan peristiwa dan kebanggaan.
- Pandangan motivasi kerja dalam organisasi ada 2: model tradisional dan model hubungan manusiawi.
- Insentif bagi para manajer dan eksekutif terbagi 2: jangka pendek dan jangka panjang.
Daftar Pustaka
http://makalah85.blogspot.com/2008/12/motivasi-kerja.html
0 komentar:
Post a Comment