Wednesday 7 March 2012

Tugas Kampus _Makalah Manajemen Persediaan_



KATA PENGANTAR

Puji syukur  penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MANAJEMEN PERSEDIAAN “
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Manajemen Operasional” Fakultas Ekonomi Universitas Gorontalo.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua,khususnya bagi penyusun.


                                                          Limboto, 06 November 2010
Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan persediaan berhubungan dengan stok dari apapun yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Meskipun persediaan mewakili sebagian besar dari investasi bisnis yang harus dikelolah dengan baik untuk memaksimalkan keuntungan.

Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam: mencari perimbangan antara jumlah stock yang benar tetapi tidak terlalu banyak, meningkatkan turnover persediaan tampa mengorbankan tingkat pelayanan, menjaga stok terendah tetapi tidak membahayakan kinerja, memelihara bermacam-macam stok yang sangat luas tetapi tidak menghabiskan dengan cepat sehingga menipis, mempunyai persedian yang mencukupi tampa item-item yang usang atau tidak terpakai, selalu mempunyai stock yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika persediaan tidak dikelolah dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak efisien dan mahal, tidak hanya item yang disimpan, pajak asuransi dan juga biaya yang ada dalam inventory.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian

Itislah persediaan (inventori) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

Sitem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan yang memonitor tingkat persediaan dan mementukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan harus di isi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.

B.   Jenis – Jenis Persediaan

1.    Prsediaan bahan mentah (Raw materials)
yaitu; persediaan barang – barang berwujud seperti baja, kayu da komponen – komponen lainnya yang di gunakan dalam proses produksi.
2.    Persediaan komponen – komponen rakitan (pruchased parts/ components)
yaitu; persediaan barang – barang yang terdiri perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu prodak.
3.    Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)
yaitu; persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4.    Persediaan barang dalam proses (work in process)
yaitu; persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. 
5.    Persediaan barang jadi (finished goods)
yaitu; persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau di olah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau di kirim kepada langganan.

C.   Fungsi – Fungsi Persediaan

Ø  Fungsi “Decoupling”
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi – operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai “kebebasan” (independence). Persediaan “Decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada suplier.

Ø  Fungsi “Economic Lot Sizing”
Persediaan “lot size” ini perlu mempertimbangkan “penghematan-penghematan” (potongan pembelian, biaya pengankutan per unit lebih murah dan sebagainya). Karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi, risiko, dan sebagainya).
Ø  Fungsi antisipasi
Seiring perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman.



D.   Biaya – Biaya Persediaan

v  Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs)
Teridiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya – biaya yang termasuk dalam sebagai baiaya penyimpanan adalah :
1.    Biaya fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk, penerangan, pemanas atau pendingin).
2.    Biaya modal (opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang di investasikan dalam persediaan).
3.    Biaya keusangan
4.    Biaya penghitungan phisik dan konsiliasi laporan
5.    Biaya asuransi persediaan
6.    Biaya pajak persediaan
7.    Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
8.    Biaya penanganan persediaan; dan sebagainya

v  Biaya pemesanan (Pembelian)
Setiap kali suatu bahan di pesan perusahaan menanggung biaya pemesanan (Order costs atau procurement costs).

v  Biaya penyiapan (Manufacturing)
Bila bahan – bahan tidak di beli, tetapi tidak di produksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan. Perusahaan menghadapi biaya penyiapan (setup costs) untuk memproduksi komponen tertentu.

v  Biaya kehabisan atau kekurangan bahan
Dari semua biaya – biaya yang berhubungan dengan tingkat persediaan, biaya kekurangan bahan (shortage costs) adalah yang paling sulit di perkirakan.


Ø  Model Economic Order Quantity (EOQ)

Metode manajemen persediaan yang paling terkenal adalah model - model economic order quantity (EOQ) atau economic lot size (ELS)
Ø  Penentuan Saldo Persediaan: Model Economic Order Quantity (EOQ)
Berusaha menghitung persediaan yang optimal. Persediaan yang berlebihan akan memakan terlalu banyak biaya, sedangkan persediaan yang terlalu kecil bisa menyebabakan perusahaan kehilangan kesempatan menjual  (memperoleh profit).
Ø  Model EOQ
Bagan berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ. Pada awal periode, persediaan sebesar Q datang. Kemudian persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang konstan untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan tsb merupakan slope dari garis miring dalam bagan tsb. Pada saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali ke perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.


Contoh :
Total penjualan selama 1 tahun adalah 100.000 unit. By. Simpan adalah Rp 20,00 per unit persediaan. Biaya pesan adalah Rp 10.000,00 per pesan. Dengan informasi tsb, berapa Q* (persediaan optimal) ?
Jawab :
         Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
                 = 10.000 unit
         Tingkat persediaan yang optimal adalah 10.000 unit. Dengan kata lain, perusahan memesan 100.000 unit setiap kali pesan.

         Total  biaya persediaan (TC)
         = Total by. Simpan + Total by.Pesan
         TC = [(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000]
         = 100.000 + 100.000
         = Rp 200.000,00
     Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10 kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun ada 10 kali siklus persediaan.

         Periode perputaran persediaan = asumsi 1 tahun=360 hari.
         360 hari/10 kali=36 hari
         Tingkat konsumsi persediaan (tingkat penjualan) adalah 10.000/36 = 278 unit per hari.

Ø  Menentukan Titik Pemesanan Kembali
         Lead time = waktu pesanan dikirim sampai pesanan datang.
         Jika lead time = 5 hari, maka perusahaan harus memesan kembali jika persediaan berada pada tingkat 1.390 (278x5 hari).

Ø  EOQ dengan “ Backorders”

       Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan persediaan (Out-Of-Stock).

Ø  EOQ dengan tingkat produksi terbatas (Finite Production Rate)

       Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang dipesan siterima seluruhnya pada saat yang sama (seketika), dalam jumlah tunggal Q.

Ø  Model-model potongan kuantitas

       Model-model sebelumnya tidak memperhatikan kemungkinan bahwa potongan kuantitas (Quantity Discount)atau harga perunit lebih rendah mungking diberikan bila perusahaan membeli dalam kuantitas-kuantitas persediaan yang lebih besar.
·         Potongan Kuantitas dengan biaya penyimpanan merupakan suatu persentase dari harga
·         Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan tertentu

Ø  Model-model persediaan Stokastik

       Model-model yang dibahas sebelumnya semuanya merupakan model-model deterministik (yaitu , semua parameter dinggap telah diketahui dengan pasti).dalam kenyatannya, adalah sering terjadi parameter-parameter tersebut merupakan nilai-nilai yang tidak pasti, satu atau lebih parameter-parameter berikut ini dapat merupakan variabel-variabel acak:
1)   Permintaan tahunan (D)
2)   Permintaan Harian (d)
3)   Lead time (L)
4)   Biaya penyimpanan (H)
5)   Biaya pemesanan (S)
6)   Biaya kehabisan persediaan atau chortage (Stock – Out) Cost (B)
7)   Harga (C)

Ø  EOQ dengan ketidak pastian permintaan selama lead Time

       Tujaun model ini adalah menentukan besarnya persediaan pengamanan (Safety Stocks) untuk meminimumkan biaya kehabisan bahan (Expected Costs Of Shortages) dan biaya penyimpanan persediaan pengaman (Holding Safety Stock).

Ø  MODEL-MODEL PERSEDIAAN LAINNYA DALAM PRAKTEK

-      Model periode pesanan tetap
Model EOQ dasar yang di pelajari di muka sering di sebut model kuantitas – pesanan – tetap ( fixed – order – Quantity )

Ø  PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN

       Model – model persediaan yang di bahas di depan bisa di sebut metoda – metoda pengendalian persediaan statistical. Model – model tersebut merupakan tekni – teknik sangat penting bila asumsi – asumsinya di penuhi.

Ø  MASALAH PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN BAHAN

       Bila bahan – bahan di buat menjadi berbagai produk, nilai uangnya di kurangkan dari rekening bahan mentah dan di tambahkan ke rekening yang menunjukkan barang dalam proses. Kemudian, investasi bahan di ambil dari rekening barang dalam proses dan di tambahkan ke rekening produk jadi.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

v  Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat.atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara optimal.


DAFTAR PUSTAKA

Ø  T. Hani Handoko, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE – yogyakarta, 1984


















2 komentar:

Unknown said...

trimaksih ea bos atas makalahnya.. sangat membantu

Unknown said...

iyaa sma² bro,,,
sering² kujungi blogq yaahh