KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “MANAJEMEN PERSEDIAAN “
Penulisan makalah adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
“Manajemen Operasional” Fakultas Ekonomi Universitas Gorontalo.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua,khususnya bagi penyusun.
Limboto,
06 November 2010
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi merupakan
macam-macam bentuk dari persediaan dan persediaan berhubungan dengan stok dari
apapun yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Meskipun persediaan mewakili
sebagian besar dari investasi bisnis yang harus dikelolah dengan baik untuk memaksimalkan
keuntungan.
Persediaan berhubungan dengan bermacam-macam: mencari
perimbangan antara jumlah stock yang benar tetapi tidak terlalu banyak,
meningkatkan turnover persediaan tampa mengorbankan tingkat pelayanan, menjaga
stok terendah tetapi tidak membahayakan kinerja, memelihara bermacam-macam stok
yang sangat luas tetapi tidak menghabiskan dengan cepat sehingga menipis,
mempunyai persedian yang mencukupi tampa item-item yang usang atau tidak terpakai,
selalu mempunyai stock yang diinginkan tetapi tidak item yang lambat, Ketika
persediaan tidak dikelolah dengan benar dan menjadi tidak dipercaya, tidak
efisien dan mahal, tidak hanya item yang disimpan, pajak asuransi dan juga
biaya yang ada dalam inventory.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Itislah persediaan (inventori) adalah suatu istilah umum yang
menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya – sumber daya organisasi yang
disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Sitem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan yang memonitor
tingkat persediaan dan mementukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan
persediaan harus di isi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan.
B. Jenis – Jenis Persediaan
1.
Prsediaan bahan mentah (Raw
materials)
yaitu; persediaan barang – barang berwujud seperti baja, kayu da
komponen – komponen lainnya yang di gunakan dalam proses produksi.
2.
Persediaan komponen – komponen
rakitan (pruchased parts/ components)
yaitu; persediaan barang – barang yang terdiri perusahaan lain,
dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu prodak.
3.
Persediaan bahan pembantu atau
penolong (supplies)
yaitu; persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses
produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4.
Persediaan barang dalam proses
(work in process)
yaitu; persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari
tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu
bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5.
Persediaan barang jadi
(finished goods)
yaitu; persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau
di olah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau di kirim kepada langganan.
C.
Fungsi – Fungsi Persediaan
Ø Fungsi “Decoupling”
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi – operasi
perusahaan internal dan eksternal mempunyai “kebebasan” (independence).
Persediaan “Decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan
langganan tanpa tergantung pada suplier.
Ø Fungsi
“Economic Lot Sizing”
Persediaan
“lot size” ini perlu mempertimbangkan “penghematan-penghematan” (potongan
pembelian, biaya pengankutan per unit lebih murah dan sebagainya). Karena
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar, dibandingkan
dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang,
investasi, risiko, dan sebagainya).
Ø Fungsi
antisipasi
Seiring
perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan
diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan
musiman.
D. Biaya – Biaya Persediaan
v Biaya
penyimpanan (holding costs atau carrying
costs)
Teridiri
atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya
– biaya yang termasuk dalam sebagai baiaya penyimpanan adalah :
1. Biaya
fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk, penerangan, pemanas atau
pendingin).
2. Biaya
modal (opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang
di investasikan dalam persediaan).
3. Biaya
keusangan
4. Biaya
penghitungan phisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya
asuransi persediaan
6. Biaya
pajak persediaan
7. Biaya
pencurian, pengrusakan, atau perampokan
8. Biaya
penanganan persediaan; dan sebagainya
v Biaya
pemesanan (Pembelian)
Setiap kali suatu bahan di pesan perusahaan
menanggung biaya pemesanan (Order costs
atau procurement costs).
v Biaya
penyiapan (Manufacturing)
Bila bahan – bahan tidak di beli, tetapi
tidak di produksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan. Perusahaan menghadapi
biaya penyiapan (setup costs) untuk
memproduksi komponen tertentu.
v Biaya
kehabisan atau kekurangan bahan
Dari semua biaya – biaya yang berhubungan dengan tingkat
persediaan, biaya kekurangan bahan (shortage costs) adalah yang paling sulit di
perkirakan.
Ø Model Economic Order Quantity (EOQ)
Metode
manajemen persediaan yang paling terkenal adalah model - model economic order quantity (EOQ) atau economic lot size (ELS)
Ø Penentuan
Saldo Persediaan: Model Economic Order Quantity (EOQ)
Berusaha menghitung persediaan yang optimal.
Persediaan yang berlebihan akan memakan terlalu banyak biaya, sedangkan
persediaan yang terlalu kecil bisa menyebabakan perusahaan kehilangan
kesempatan menjual (memperoleh profit).
Ø Model EOQ
Bagan
berikut ini menggambarkan argumen pendekatan EOQ. Pada awal periode, persediaan
sebesar Q datang. Kemudian persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang
konstan untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan tsb
merupakan slope dari garis miring dalam bagan tsb. Pada saat ini persediaan
baru sebesar Q datang kembali ke perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata
persediaan.
Contoh :
Total
penjualan selama 1 tahun adalah 100.000 unit. By. Simpan adalah Rp 20,00 per
unit persediaan. Biaya pesan adalah Rp 10.000,00 per pesan. Dengan informasi
tsb, berapa Q* (persediaan optimal) ?
Jawab :
•
Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
•
= 10.000 unit
•
Tingkat persediaan yang optimal adalah
10.000 unit. Dengan kata lain, perusahan memesan 100.000 unit setiap kali
pesan.
•
Total
biaya persediaan (TC)
•
= Total by. Simpan + Total by.Pesan
•
TC =
[(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000]
•
= 100.000 + 100.000
•
= Rp 200.000,00
Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10
kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun
ada 10 kali siklus persediaan.
•
Periode perputaran persediaan = asumsi 1
tahun=360 hari.
•
360 hari/10 kali=36 hari
•
Tingkat konsumsi persediaan (tingkat
penjualan) adalah 10.000/36 = 278 unit per hari.
Ø Menentukan Titik Pemesanan
Kembali
•
Lead time = waktu pesanan dikirim sampai
pesanan datang.
•
Jika lead time = 5 hari, maka perusahaan
harus memesan kembali jika persediaan berada pada tingkat 1.390 (278x5 hari).
Ø EOQ dengan “ Backorders”
Sangat sering perusahaan dapat, dan akan
mengalami, kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode
kehabisan persediaan (Out-Of-Stock).
Ø EOQ dengan tingkat produksi terbatas
(Finite Production Rate)
Model EOQ dasar menganggap bahwa
kuantitas yang dipesan siterima seluruhnya pada saat yang sama (seketika),
dalam jumlah tunggal Q.
Ø Model-model potongan kuantitas
Model-model sebelumnya tidak
memperhatikan kemungkinan bahwa potongan kuantitas (Quantity Discount)atau
harga perunit lebih rendah mungking diberikan bila perusahaan membeli dalam
kuantitas-kuantitas persediaan yang lebih besar.
·
Potongan Kuantitas dengan biaya penyimpanan
merupakan suatu persentase dari harga
·
Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan
tertentu
Ø Model-model persediaan Stokastik
Model-model yang dibahas sebelumnya
semuanya merupakan model-model deterministik (yaitu , semua parameter dinggap
telah diketahui dengan pasti).dalam kenyatannya, adalah sering terjadi
parameter-parameter tersebut merupakan nilai-nilai yang tidak pasti, satu atau
lebih parameter-parameter berikut ini dapat merupakan variabel-variabel acak:
1)
Permintaan tahunan (D)
2)
Permintaan Harian (d)
3)
Lead time (L)
4)
Biaya penyimpanan (H)
5)
Biaya pemesanan (S)
6)
Biaya kehabisan persediaan atau chortage
(Stock – Out) Cost (B)
7)
Harga (C)
Ø EOQ dengan ketidak pastian permintaan
selama lead Time
Tujaun model ini adalah menentukan
besarnya persediaan pengamanan (Safety Stocks) untuk meminimumkan biaya
kehabisan bahan (Expected Costs Of Shortages) dan biaya penyimpanan persediaan
pengaman (Holding Safety Stock).
Ø MODEL-MODEL PERSEDIAAN LAINNYA DALAM
PRAKTEK
- Model
periode pesanan tetap
Model
EOQ dasar yang di pelajari di muka sering di sebut model kuantitas – pesanan –
tetap ( fixed – order – Quantity )
Ø PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
Model – model persediaan yang di bahas
di depan bisa di sebut metoda – metoda pengendalian persediaan statistical.
Model – model tersebut merupakan tekni – teknik sangat penting bila asumsi –
asumsinya di penuhi.
Ø MASALAH PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN
BAHAN
Bila bahan – bahan di buat menjadi
berbagai produk, nilai uangnya di kurangkan dari rekening bahan mentah dan di
tambahkan ke rekening yang menunjukkan barang dalam proses. Kemudian, investasi
bahan di ambil dari rekening barang dalam proses dan di tambahkan ke rekening
produk jadi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
v Sistem
persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor
tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus di jaga, kapan
persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan. Sistem
ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam
kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat.atau dengan kata lain, sistem
dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui penentuan
apa, berapa dan kapan pesanan di lakukan secara optimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø T.
Hani Handoko, Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE –
yogyakarta, 1984
2 komentar:
trimaksih ea bos atas makalahnya.. sangat membantu
iyaa sma² bro,,,
sering² kujungi blogq yaahh
Post a Comment